Adaptasi yogyakarta dalam menghadapi global warming di tahun 2020
- Ø Permasalahan.
Dengan melihat keadaan lingkungan saat ini, sangatlah memprihatinkan. Cuaca yang sudah tak karuan, yang tidak lagi mengenal musim. Sering tejadi banjir dimana-mana, musim panas yang membuat sumber-sumber air kering. Isu global warming yang saat ini semakin meresahkan, yang di sebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas CO2 dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi. Selain itu, pendingin ruangan yang memakai bahan pendingin (refrigen) dari CFC (khloro fluoro carbon) dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon di atmosfer. Akibatnya, radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi tak bisa menembus atmosfir tak terperangkap di permukaan bumi sehingga meningkatnya suhu permukaan bumi atau terjadilah pemanasan global.
- Ø Solusi
Namun sebagai manusia tidak dapat berbuat apa-apa jika keadaan lingkungan telah rusak, yang saat ini bisa dilakukan yaitu dengan memelihara dan menjaga lingkungan.
Ini dikarenakan bangunan itu sudah memiliki tanaman yang mana pada siang hari akan memberi kesejukan pada bagian dalam bangunan tersebut. Selain menggunakan green build dapat juga kita melaksanakan penghijauan di yogyakarta. Ini bertujuan sama seperti bangunan hijau tersebut yaitu mengurangi dampak panas yang diakibatkan oleh pemanasan global dan mengurangi polusi dari kendaraan dan pabrik – pabrik.
- Ø Penanggulangan
Jika pencegahan yang telah dilakukan belum dapat mengatasi, maka perlu adanya penanggulangan yang perlu dipikirkan atau didesain sejak kini.
Salah satu penanggulangannya dengan desain bangunan seperti dibawah ini :
nice article..
BalasHapus